
Nabi (saw) bersabda, “annasu sawasiyatun,” “Setiap orang adalah sama.” Ini berarti raja adalah sama dengan seorang tunawisma karena tubuh dan jiwa–tidak ada perbedaan di antara mereka. Jika seorang raja berjalan di sepanjang jalan, mengenakan busana biasa dan tanpa pengawal, kalian mungkin berpikir bahwa ia adalah warga biasa. Allah (swt) melihat kita secara setara, Dia tidak mengatakan, “Ini adalah seorang raja dan ini adalah seorang miskin.” Orang miskin memiliki izza, kehormatan dan martabat dan Allah tidak suka siapa pun untuk merendahkannya, sebagaimana Allah (swt) berfirman di dalam Al-Qur’an:
ولله العزة ولرسوله وللمؤمنين
wa lillahi ‘l-`izzatu wa li-rasuulihi wa li’ l-Mukminin.
“Dan kehormatan itu milik Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang yang beriman. (63:8)”
Karena Allah memberi kita kehormatan dan martabat itu, itu artinya Dia juga menginginkan kita untuk menjaga martabat setiap orang dan mengendalikan lidah kita agar tidak menyakiti orang-orang!
Shaykh Hisham Kabbani
Nazimiyya Indonesia