Hari-Hari yang Berbahaya Ada di Depan Kita

Shaykh Hisham Kabbani
19 Oktober 2020

Assalamualaykum wa `alaa aalihi shahabati Rasulillaah
Bismillaahi ‘r-rahmaani ‘r-rahiim,


Pembantaian dan pembunuhan tanpa pandang bulu (al-harju wa ‘l-marju) telah muncul di dunia ini [lihat catatan]. Orang-orang ketakutan! Setiap orang pulang ke rumah mereka dengan berpikir bahwa itu adalah tempat yang aman untuk berlindung, tetapi itu bukanlah tempat perlindungan. Walaupun demikian, mereka akan dilindungi. Dilindungi sebagai bagian dari para Awliya. Dan ketakutan itu adalah untuk Ummatun Nabi (saw), dan para Ahbaabun Nabi (saw), dan para Sahabat Nabi (saw). Mereka adalah Ash-habul Haqq, Sahabat dari Kebenaran dan kita menginginkan Kebenaran.

Para Awliya telah banyak mendapat siksaan di mana-mana, dari Timur ke Barat, mereka menanggung penghinaan lebih banyak daripada pihak manapun di abad ini. Abad ini ditandai dengan maraknya fasad (korupsi) dan maksiat, dan itu berdampak besar bagi para Awliya. Meskipun demikian, mereka tetap dalam keadaan sebagaimana yang Allah gambarkan,

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Surah Yunus, 10:62)

Mereka dibekali dan diperkuat dengan kekuatan Nabi (saw).

Saat ini tidak ada tempat yang benar-benar imun atau terlindung, kecuali hanya beberapa tempat, yang telah mencapai kita dari jalur Wilayah (Kewalian) dan melalui jalan al-Bahr Azraq (Samudra Biru), Bahrul Awliya (Samudra Awliya), yang terhubung dengan Awliya dengan keberkahan dari Wali utama yang merupakan Penjaga hal-hal ini.

Alhamdulillah, Wali ini, Allah memberikan kekuatan untuk menjaga dan menyelamatkan orang-orang tua dan muda. Quwwah wahidah, kekuatan tunggal untuk menjaga kehidupan manusia. Banyak di antara manusia yang belum memikirkan banyak hal.

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Surat Ali-Imran, 3:191)

سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim. (Surat al-Anbiya, 21:87)

Para Awliya telah menjaga diri mereka melalui Kekuatan Wilayah (kewalian), jadi ambillah kekuatan yang telah diotorisasi ini. Kalian telah mengambilnya, tetapi dengan pertimbangan yang tidak sungguh-sungguh, padahal dari sisi Awliya, pertimbangan yang sungguh-sungguh dan penuh dedikasi ini tidak pernah berubah. Banyak peristiwa besar akan terjadi dan beberapa di antaranya telah terjadi. Kita akan mendapatkan manfaat dari kekuatan yang telah mereka tuangkan ke dalam hati kita, dan ini adalah sebuah samudra yang besar, yang dijaga oleh para ulama dan Awliya.

Kalian tidak boleh kehilangan diri kalian sendiri. Allah `azza wa jalla telah memberi kekuatan kepada kalian semua, tetapi kalian telah mengabaikannya. Akan terjadi perang yang sangat merusak. Kalian katakan, “Bagaimana?” padahal di hadapan kalian ada virus Corona. Virus ini mempunyai kekuatan yang setara dengan seluruh kekuatan dari ketujuh Bumi. Kekuatan itu akan menyebar ke negeri-negeri di mana virus itu ditemukan. Kekuatannya adalah seperti kekuatan gempa bumi. Gempa bumi mempunyai kekuatan yang sangat besar. Allah azza wa jalla mengirimkannya dengan Perintah Ilahiah ke seluruh negeri, agar orang-orang dapat mengambil pelajaran dan melindungi diri mereka sendiri dari apa yang akan segera terjadi. Kalian harus melakukan segala upaya dengan membaca doa (shalat), karena:

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
Inna ‘sh-shalaata tanhaaani ‘l-fahsyaa’i wa ‘l-munkar
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. (Surat al-Ankabut, 29:45)

Ayat ini mempunyai kekuatan 7777 kali lipat, kekuatan yang sangat besar, dan barang siapa yang membacanya sekali dan melakukan sujud sekali, maka ia akan dibusanai dengan kekuatan ini.

Alhamdulillah, kita berdoa agar para pemilik urusan ini akan masuk Surga tanpa hisab. Jadi kita menunggu. Berkah Nabi (saw) telah diambil dari kekuatan ini dengan penuh kepatuhan dan penuh kecintaan. Nabi (saw) telah membuka segalanya lebar-lebar bagi kita, beliau (saw) telah membuka segalanya bagi kalian–bagi mereka yang menjaga shalatnya, dan para mudzakiriin wa dzakiriin (orang-orang yang senantiasa mengingatkan diri mereka dan mengingatkan orang lain), bagi mereka yang ingat, dan bagi mereka yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Dan insya Allah kita termasuk orang-orang yang mencintai Allah dan mencintai Rasul. Kita bacakan al-Fatihah untuk mereka dan untuk kalian yang berada di sini.

Kini telah tiba bulan Mawlid, bulan kelahiran Nabi Suci (saw). Jadi untuk memuliakan kedatangan Nabi (saw), Ahl as-Sunnah wa ‘l-Jamaah dan seluruh Ummat Muslim merayakannya. Jadi kalian harus melanjutkan upaya kalian untuk membaca al-Qur’an, dan bagi mereka yang mempunyai rasa takut bagi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai, mereka harus melakukan tafakur setiap hari hingga awan yang menyelimuti akan tersibak dan asrar batiniah dibukakan bagi mereka; dan mereka akan memasuki Diwan al-Haqq. Kita katakan bahwa hal ini adalah mudah bagi Allah.

As-salaamu `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh.


CATATAN

MENGENAI AL-HARJ WA ‘L-MARJ

وعنه رضي الله عنه قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ ، وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ. رواه البخاري ومسلم

Abu Hurayrah, semoga Allah meridhainya mengatakan bahwa Nabi (saw) bersabda,
“Hari Kiamat tidak akan terjadi hingga ilmu dicabut, sering terjadi gempa, zaman (waktu) menjadi singkat, banyak terjadi fitnah, dan al-harj meningkat. Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apakah itu Al-Harj?’ Rasulullah (saw) menjawab, ‘Itu adalah al-qatl, al-qatl (pembunuhan).’ Dan Hari Kiamat tidak akan terjadi sebelum harta di antara kalian banyak dan melimpah. (HR Bukhari Muslim)

عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ ، لَا تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ يَوْمٌ لَا يَدْرِي الْقَاتِلُ فِيمَ قَتَلَ ، وَلَا الْمَقْتُولُ فِيمَ قُتِلَ ، فَقِيلَ : كَيْفَ يَكُونُ ذَلِكَ ؟ قَالَ : الْهَرْجُ ، الْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ. رواه مسلم
Abu Hurayrah, semoga Allah meridhainya mengatakan bahwa Nabi (saw) bersabda, “Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seorang pembunuh tidak tahu kenapa ia membunuh dan orang yang dibunuh tidak tahu mengapa ia dibunuh”.

Dikatakan, “Mengapa hal itu terjadi?” Beliau menjawab, “Al-harj akan terjadi karena pembantaian umum dan pertumpahan darah. Pembunuh dan orang yang dibunuhnya akan berada di Neraka.” (Sahih Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain diterangkan,

أَلَا أُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُنَاهُ فَقُلْنَا بَلَى يَرْحَمُكَ اللَّهُ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُنَا أَنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ الْهَرْجَ قِيلَ وَمَا الْهَرْجُ قَالَ الْكَذِبُ وَالْقَتْلُ قَالُوا أَكْثَرُ مِمَّا نَقْتُلُ الْآنَ قَالَ إِنَّهُ لَيْسَ بِقَتْلِكُمْ الْكُفَّارَ وَلَكِنَّهُ قَتْلُ بَعْضِكُمْ بَعْضًا حَتَّى يَقْتُلَ الرَّجُلُ جَارَهُ وَيَقْتُلَ أَخَاهُ وَيَقْتُلَ عَمَّهُ وَيَقْتُلَ ابْنَ عَمِّهِ قَالُوا سُبْحَانَ اللَّهِ وَمَعَنَا عُقُولُنَا قَالَ لَا إِلَّا أَنَّهُ يَنْزِعُ عُقُولَ أَهْلِ ذَاكَ الزَّمَانِ حَتَّى يَحْسَبَ أَحَدُكُمْ أَنَّهُ عَلَى شَيْءٍ وَلَيْسَ عَلَى شَيْءٍ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ تُدْرِكَنِي وَإِيَّاكُمْ تِلْكَ الْأُمُورُ وَمَا أَجِدُ لِي وَلَكُمْ مِنْهَا مَخْرَجًا فِيمَا عَهِدَ إِلَيْنَا نَبِيُّنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا أَنْ نَخْرُجَ مِنْهَا كَمَا دَخَلْنَاهَا لَمْ نُحْدِثْ فِيهَا شَيْئًا حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَن الْقَاسِمِ التَّمِيمِيِّ عَن زَهْدَمٍ الْجَرْمِيِّ قَالَ كُنَّا عِنْدَ أَبِي مُوسَى فَقَدَّمَ طَعَامَهُ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ زَهْدَمٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَن أَيُّوبَ عَن أَبِي قِلَابَةَ عَن زَهْدَمٍ الْجَرْمِيِّ قَالَ أَيُّوبُ وَحَدَّثَنِيهِ الْقَاسِمُ الْكَلْبِيُّ عَن زَهْدَمٍ قَالَ فَأَنَا لِحَدِيثِ الْقَاسِمِ أَحْفَظُ قَالَ كُنَّا عِنْدَ أَبِي مُوسَى فَقَدَّمَ طَعَامَهُ فَذَكَرَ مِثْلَ حَدِيثِ زَهْدَمٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَن أَيُّوبَ عَن أَبِي قِلَابَةَ عَن زَهْدَمٍ الْجَرْمِيِّ قَالَ أَيُّوبُ وَحَدَّثَنِيهِ الْقَاسِمُ الْكَلْبِيُّ عَن زَهْدَمٍ قَالَ فَأَنَا لِحَدِيثِ الْقَاسِمِ أَحْفَظُ قَالَ كُنَّا عِنْدَ أَبِي مُوسَى فَدَعَا بِمَائِدَتِهِ فَجِيءَ بِهَا وَعَلَيْهَا لَحْمُ دَجَاجٍ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ

Abu Musa Al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu berkata, “Maukah kalian aku ceritakan suatu hadits yang telah diceritakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kami?” Kami menjawab, “Ya, semoga Allah merahmati engkau.” Ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menceritakan kepada kami, ‘Menjelang datangnya Hari Kiamat, akan terjadi banyak sekali Al-Haraj.’ Mereka (para Sahabat) bertanya, “Apa itu Al-Haraj?’ Beliau menjawab, ‘Dusta dan pembunuhan.’ Mereka bertanya, ‘Apakah lebih banyak dari yang telah kami lakukan?’ Beliau bersabda, ‘Pembunuhan yang dimaksud bukan seperti yang kalian lakukan yaitu (memerangi) orang-orang kuffar. Akan tetapi (pembunuhan sesama Muslim) yang dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, hingga ada seseorang yang membunuh tetangganya, saudaranya, pamannya dan membunuh anak pamannya.’ Para Sahabat berkata, ‘Subhanallah, apakah pada hari itu, kami masih bersama dengan orang-orang yang berakal?’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya orang-orang yang berakal pada masa itu telah banyak yang meninggal lalu digantikan dengan orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa dari manusia, kelompok yang banyak menyangka mereka mempunyai dasar yang kuat, padahal mereka tidak mempunyai pegangan apa-apa.'” (Sunan Ahmad, No. 18810)

MENGENAI GEMPA BUMI

Mengenai gempa bumi, Allah `azza wa jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ . يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُم بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ.

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras. (Surat al-Hajj, 22:1-2)

Video: https://www.facebook.com/watch/?v=879339062598035

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s