Makna Ied yang Sesungguhnya

Kutipan Shuhbah Mawlana Syekh Hisyam Kabbani 

Diambil dari buku The Oceans of Divine Wisdom

Bagi Awliyaullah, setiap pertemuan, setiap shuhbah yang dilakukan atas dasar  cinta kepada Allah (swt), cinta kepada Nabi (saw), dan cinta kepada Awliya dianggap sebagai suatu Ied, dianggap sebagai suatu kenikmatan.

Itulah sebabnya Sayyidina Syah Naqsyband (q) berkata, Thariqatuna ash-shuhbah wa’l-khayru fil jam`iyyah, tarekat kita berdasarkan pada asosiasi, berkumpul bersama; dan al-khayru fil jam`iyyah dan yang terbaik ada dalam kebersamaan, artinya kenikmatan terbaik yang Allah berikan adalah ketika kita semua berkumpul, duduk dan mendengarkan.  Grandsyekh, semoga Allah memberkati ruhnya, dan Mawlana Syekh Nazim, semoga Allah memanjangkan umurnya, berkata bahwa Sayyidina Syah Naqsyband (q) telah menyebutkan hal ini selama hidupnya Thariqatuna ash-shuhbah wa’l-khayru fil jam`iyyah —apa yang telah saya sebutkan tadi—beliau berkata bahwa setiap pertemuan yang beliau hadiri beliau selalu menyebutkan kembali kalimat tersebut Thariqatuna ash-shuhbah wa’l- khayru fil jam`iyyah, tarekat/jalan kita adalah dalam asosiasi dan yang terbaik ada dalam kebersamaan.  Beliau menyebutkannya sebanyak 12.000 kali dalam hidupnya, artinya selama hidupnya beliau mempunyai 12.000 shuhbah seperti shuhbah ini.  Jika kita bagi 12.000—sekarang kita harus menganalisanya—jika kita bagi 12.000 ke dalam 365 hari, artinya ada berapa tahun? Huh? 40 tahun? [32.8]… artinya selama hidupnya, misalnya setiap hari beliau memberikan shuhbah, Sayyidina Syah Naqsyband (q) telah menyebutkan hal ini selama 32 atau 40 tahun setiap hari, setiap hari, setiap hari!  

Beliau menyebutkannya sebanyak 12.000 kali, artinya beliau telah memberikan 12.000 Ied, membuat orang-orang yang menghadiri pertemuannya, murid-muridnya bergembira sebanyak 12.000 kali.  Beliau telah menyebutkan dalam hidupnya dan setiap kali disebutkan, itu berarti Ied.  Sekarang, kadang-kadang beliau tidak menyebutkanya, tetapi bila beliau menyebutkannya dan jika kita bagi dengan 365 hari, hasilnya sekitar 40 tahun. Beliau biasa menyebutkannya dan mengapa itu disebut Ied?  Karena beliau berkata, bila seseorang duduk di rumahnya sendiri atau di masjid 40 tahun siang dan malam nonstop, artinya setiap saat selama kurun waktu 40 tahun, tidak bicara kepada orang lain, tidak bicara kepada siapa pun, tidak minum, tidak makan, tidak tidur, terus-menerus dalam ibadah kepada Allah (swt), huh?  Berapa banyak kalian mengharapkan Allah (swt) akan memberi pahala kepadanya?  Pahala yang tak terhingga.  Rahmat, samudra Rahmat akan termanifestasi pada orang itu—hei jangan tidur, bila ingin tidur… pulang sana ke rumah! (menegur seseorang–penerj.)  12.000 kali beliau menyebutkannya dan beliau berkata bahwa jika seseorang selama 40 tahun tidak tidur, tidak makan, tidak minum, tidak melakukan apa pun kecuali duduk di masjid, berdoa siang dan malam, nonstop, orang yang akan duduk di dalam shuhbah seperti ini—Grandsyekh menggambarkan—maksudnya perkumpulan atas dasar cinta kepada Allah, cinta kepada Nabi (saw), cinta kepada Awliya, harus atas dasar cinta kepada Awliya.  Jika kalian hanya menerima Allah dan Nabi (saw), itu OK, berarti kalian Muslim tetapi jika kalian ingin menjadi Mukmin, kalian harus percaya kepada Awliyaullah karena Allah berfirman, 

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ 

‘alaa inna awliyaa’ Allaahu la khawfun `alayhim wala hum yahzanuun [10:62] 

Allah menyebutkan dalam Al-Quran suci, jadi cinta kepada Awliyaullah jika kalian duduk dalam majelisnya, katakanlah selama waktu untuk memerah susu dari 2 ekor kambing—berapa lama waktu yang diperlukan untuk memerah susu 2 ekor kambing? 10 menit?  10-15 menit?  Untuk memerah 2 ekor kambing.  Beliau berkata, duduk dalam majelis seperti itu selama—15 menit—Allah akan mengganjarnya lebih dari Dia mengganjar kalian untuk 40 tahun yang diisi dengan ibadah sepenuhnya.  Artinya seseorang yang beribadah selama 40 tahun, ia akan memiliki kenikmatan yang luar biasa, kan ?  Pada akhirnya.  Ia bahagia karena ia melakukan hal yang baik di dunia ini dan hidupnya tidak disia-siakan tetapi beliau berkata, bila kalian duduk dalam shuhbah semacam itu untuk waktu yang sangat singkat, katakanlah 15 menit, kalian akan diberi ganjaran lebih dari dari orang yang beribadah selama 40 tahun itu. 

Shuhbah beliau biasanya berlangsung selama 1 hingga 3 jam.  Hitunglah, ada berapa 15 menit selama 3 jam atau 2 jam, atau 1 jam, artinya jika kalian duduk 1 jam dibagi dengan 15 menit, kalian punya 4 kali 15 menit, lalu kalikan dengan 40.  Empat dikali 40 artinya lebih dari 160 tahun ibadah.  Beliau berkata, mengapa?  Karena Allah (swt) berjanji, yad’ullaahi ma`a ‘l-jama`ah. Nabi (saw) bersabda bahwa Allah berjanji bahwa Tangan Allah, berkah Allah berada dalam jemaah.  Karena itu akan berkali-kali lipat bagaikan reaksi berantai, apa yang kalian bilang? Reaksi atom, reaksi nuklir, ia akan berduplikasi, dan terus berduplikasi dari satu menjadi dua, dua jadi empat, lalu enam belas, 16 kali 16 menjadi 100 dan berapa—Saya tidak tahu, 132?  Dan 132 kali 132 dan terus-menerus berduplikasi karena yad’ullaahi ma`a ‘l-jama`ah atau yad’ulaahi `ala ‘l-jama`ah.  Tangan Allah berada bersama jemaah, ada pada jemaah.  Dua arah yang berbeda, artinya rahmat Allah dan berkah Allah berada pada orang-orang yang duduk bersama dalam asosiasi semacam itu.  Itulah yang dinamakan Ied, itulah sebabnya jika kalian duduk bersama Syekh selama 5 kali, kalian mempunyai 5 Ied, jika kalian duduk 2 kali, kalian mempunyai 2 Ied, kalian duduk sekali, kalian mempunyai 1 ied. Jika kalian tidak duduk, kalian tidak mempunyai ied. 

Beliau berkata, tidak hanya itu, duduk dengan jemaah dalam berzikir mengingat Allah dan Nabi (saw) dan para Awliya-Nya, tidak hanya kalian yang akan diberi pahala dengan mendapatkan ied, dan kalian akan diberi ganjaran dengan 15 menit bagaikan 40 tahun ibadah, tetapi karena kalian, karena orang-orang dalam asosiasi itu, dalam perkumpulan itu—berapa orang yang hadir dalam shuhbah seperti shuhbah di sini—dengan berkah Mawlana dan berkah beliau ada pada kita, setiap orang akan menjadi syafaq, rafaq menyebabkan dihapuskannya hukuman bagi 70.000 asosiasi atau perkumpulan yang dilakukan bukan atas nama Allah, artinya 70.000 majelis suu’—perkumpulan yang buruk di daerah di sekeliling kalian.  Karena kalian, Allah akan menghapus Hukuman-Nya kepada orang-orang itu. 70.000 perkumpulan, artinya bila di daerah di mana kalian tinggal terdapat 70.000 rumah, mereka duduk dan bicara tentang hal-hal yang nonsens, Allah akan menghapus, Allah akan menyelamatkan mereka dan akan mengangkat bala’, yang akan menimpa mereka karena kehadiran kalian di sana—di majelis yang mulia yang terjadi di daerah itu.  

Jika di masa Syah Naqsyband (q) setiap 15 menit berharga bagaikan ibadah selama 40 tahun.  Di Samudra itu, setelah bertahun-tahun sejak masa Sayyidina Syah Naqsyband (q) karena terjadinya mi’raj—kenaikan—Awliya Allah selau mengalami mi’raj ke level yang lebih tinggi dan tinggi lagi—artinya di masa Grandsyekh 1 menit dalam asosiasi itu bisa jadi berharga lebih dari 400 tahun ibadah, atau bisa jadi lebih dari 4000 tahun.