Catatan Ringkas SUHBAH ZUHUR 28 RAMADAN 1439H

 

Dr. Nur Kabbani

 

Penyakit di zaman ini adalah Depresi. Setiap orang memiliki depresi. Dan obat untuk depresi adalah Dzikrullah. Jangan buang waktumu dengan pergi ke Psikiater untuk mengobati depresimu. Mereka hanya memberikan obat yang membuatmu tidur dan tidak sadar. Obat terbaik untuk depresi adalah Dzikrullah. Karena itu kita datang ke majelis ini, untuk memperoleh Hudhur, ketenangan. Dan hudhur hanya dapat diperoleh dengan dzikrullah, seperti yang disebutkan dalam Alquran untuk orang2 yang menginginkan tuma’ninah, ketenangan, obatnya adalah dzikrullah.

Allah SWT berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ
allaziina aamanuu wa tathma`innu quluubuhum bizikrillaah, alaa bizikrillaahi tathma`innul-quluub

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 28)

Juga dalam surat Jumu’ah, ketika kita diperintahkan Allah untuk berlari menuju dzikrullah.

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa nuudiya lish-sholaati miy yaumil-jumu’ati fas’au ilaa zikrillaahi wa zarul baii’, zaalikum khoirul lakum ing kuntum ta’lamuun

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
(QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 9)

Jadi, ketika kita ingin meninggalkan keadaan sekeliling kita yang membuat depresi, kita ke masjid, untuk berlari menuju Hadirat Allah di Masjid itu, bukan kepada orang2 yang berada di masjid itu.

Tiap kali kita merasa depresi, lakukan dzikrullah. Kalian tidak akan menemukan kepuasan dengan berteriak dan marah. Namun berdzikirlah. Datanglah ke masjid, dengarkan para Syuyukh, untuk bisa pulang dalam keadaan bahagia. Kebahagiaan adalah sesuatu yang hilang di dunia saat ini. Qalbu kita berada di Tangan Allah. Ia berkuasa untuk membalikkan hati kita dari situasi depresi ke situasi bahagia.

 

Madad yaa Sayyidii, Madad yaa Mawlana…

Mawlana Grandsyaikh berkata, Ketika Yaqin bertambah, Raahah, Ketenangan pun bertambah.

Allah SWT berfirman:

… وَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗ …

…, wa may yu`mim billaahi yahdi qolbah,…

“…; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. ….”
(QS. At-Taghabun 64: Ayat 11)

Haadii atau petunjuk itu muncul sebagai Huzhur, ketenangan. “Jika kalian yaqin terhadap Allah, Allah akan memberikan petunjuk padamu menuju kebahagiaan dan ketenangan.”

Ketika seseorang beriman kepada Allah SWT, dan imannya mencapai level yaqin, Tuma’ninah akan mewujud di hatinya, tidak ada rasa khawatir lagi dalam hatinya. Seandainya seluruh dunia dilanda api, “Terserah Engkau, wahai Tuhanku”. Seandainya seluruh dunia diliputi banjir, “Terserah Engkau, wahai Tuhanku!”

Ketika Iman mencapai Yaqin, Sakinah ketenangan akan datang. Sakinah dari kata Sakan yang bermakna rumah, kalian akan merasa berada di rumah sendiri, merasa aman dan tentram, yaitu ketika qalbu kalian hanya berisi Allah SWT.

Sekarang, di rumah kalian, kalian memasang gembok di setiap pintu, bahkan jeruji. Tetapi, kalian lupa memasang gembok di hati kalian untuk mencegah masuknya syaitan. Akibatnya, segala bentuk kekhawatiran dan depresi datang.

Ketika Iman meliputi segenap qalbu, tak ada lagi syaitan tertinggal dalam qalbu. Tak ada lagi syaitan yang membuatmu ragu akan Tuhan. Ketika Iman kita bertambah hingga tiada lagi yang tersisa dalam hati kecuali Tuhan, bahkan seandainya seluruh dunia diliputi api, kita bersikap “Hasbiyallahu” Cukup Allah sebagai Penolong.

Lihatlah teladan Sayyidina Ibrahim ‘alayhissalaam yang menggantungkan dirinya pada Allah semata, bahkan ketika Jibril dan Malaikat2 lainnya telah menawarkan pertolongan pada beliau.

Inilah iman yang kita cari, iman orang2 di shaf terdepan. Bahkan seandainya mereka dilempar ke api, mereka tetap tenang, tiada kekhawatiran. Untuk itulah, kita berada di sini sekarang, untuk menghilangkan keresahan kita dengan meningkatkan iman kita.

Jadi, bagaimana kita dapat meningkatkan Iman kita?

Mawlana mengatakan, bahwa jika Allah SWT adalah Ia Yang Menggerakkan diri kalian pada arah perjalanan kalian, maka tiada keraguan bahwa pastilah Dia tengah menunjukkan kita pada jalan Kebaikan. Jadi, mengapa kita mesti khawatir? Inilah Islam, untuk berserah diri kepada Kehendak Allah SWT. Jika kita memahami bahwa Allah SWT tengah menunjukkan kita menuju tujuan kita, maka tidak perlu ada keresahan dalam hati kita.

Orang2 yang memiliki iman yang lemah, mereka berlarian mencari berbagai hal yang berbeda siang dan malam. Seperti diri kita yang mengejar dunia siang dan malam tanpa hasil.

Mengapa? Karena orang2 ini bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya mereka cari. Ketika kalian bekerja, kalian mengejar begitu banyak target.

Sebenarnyalah yang mereka cari adalah Tauhid, mencari Allah SWT saja. Banyak orang mencari uang, padahal semestinya mereka hanya mencari Allah SWT.

Begitu banyak Muslim mereka tidak tahu apa yang mesti mereka cari. Semestinya mereka berkata, “Aamantu billahi”, kami mencari Allah.

Ketika mereka mencari sesuatu selain Allah, syayathin, setan2 akan bersemayam dalam hati mereka. Dan mereka pun menjadi resah dan khawatir. Namun, seandainya mereka hanya mencari Allah SWT, mereka akan tenang tanpa rasa khawatir. Seperti Sayyidina Ibrahim a.s. Karena itulah Nabi kita Muhammad SAW diperintahkan untuk mengikuti Millata Ibraahim, Jalan Nabi Ibrahim alayhissalaam.

Kita harus meminta Tuhan kita. Ketika kita mencapai Tuhan kita, kita mendapatkan segalanya. Karena setiap permintaan manusia, jawabannya ada pada Allah SWT. Inilah Tauhid, mintalah hanya Allah SWT! Karena apapun yang kalian perlukan ada pada-Nya! Sayangnya Muslim saat ini justru mencari penolong2 yang lain, tuhan jadi2an.

Grandsyaikh berkata, mintalah kalian Allah SWT: inilah Tauhid! Mereka yang mendapatkannya, mendapatkan Hadirat Ilahiah Allah, mereka mendapatkan semuanya.

Sebaliknya, mereka yang mendapatkan sesuatu selain Allah, pada hakikatnya, mereka tidak mendapatkan apa2. Kalian punya uang, tetapi uang itu ada di Bank, atau di pasar saham, dlsb. Apa yang kalian pegang dengan tangan kalian? Tidak ada! Namun, jika kalian memiliki Allah SWT bersama kalian, kalian memiliki segalanya di ujung jari kalian. Kalian dapat membelah laut menjadi gunung. Atau, seperti Sayyidina ‘Isa ‘alayhissalaam yang dapat membuat burung dari tanah liat. Jika kalian bersama Allah SWT, segala sesuatunya akan bersama kalian. Apapun yang kalian miliki selain Allah, akan pergi. Bahkan seandainya kalian memiliki seluruh dunia, atau 10x dunia, suatu waktu kalian mesti memberi salam perpisahan pada mereka. Apa yang tidak akan berpisah dari kalian adalah jika kalian bersama Tuhan kalian.

Jadi, berusahalah untuk mencapai Tauhid, Tauhid yang sejati. Jangan ikuti badut2 yang mengajarkan kalian tauhid palsu (kaum Wahabi Salafi, penerj.) yang sebenarnya hanya ingin mengajak kalian mengikuti mereka, menjadikan mereka sebagai tuhan2 palsu kalian.

Suatu waktu seseorang mengeluh dan menangis kepada Sayyidina Jalaluddin Rumi. Beliau pun bertanya padanya, apa yang terjadi. Orang tersebut berkata, “Wahai Syaikhku, aku kehilangan anakku”. Sayyidina Rumi pun berkata, “Lihatlah orang ini yang menangis karena kehilangan anakknya, padahal manusia telah kehilangan Tuhan mereka, namun mereka tidak mencari-Nya. Carilah Tuhanmu agar Ia dapat mengembalikan anakmu, sebagaimana Ia mengembalikan Yusuf alayhissalaam kepada ayahandanya, Ya’qub alayhissalaam.” Ketika Ya’qub alayhissalaam berkata Fa sabrun jamiil, Wallahu l-musta’aan.

Allah SWT berfirman:

وَجَآءُوْ عَلٰى قَمِيـْصِهٖ بِدَمٍ كَذِبٍ ۗ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَـكُمْ اَنْفُسُكُمْ اَمْرًا ۗ فَصَبْرٌ جَمِيْلٌ ۗ وَاللّٰهُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ
wa jaaa`uu ‘alaa qomiishihii bidaming kazib, qoola bal sawwalat lakum anfusukum amroo, fa shobrun jamiil, wallohul-musta’aanu ‘alaa maa tashifuun

“Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Ya’qub) berkata, Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.”
(QS. Yusuf 12: Ayat 18)

Inilah contoh orang2 yang berada pada saf terdepan ummat ini.

Utlub Rabbak
Carilah Tuhanmu!

Mawlana Syaikh Nazim biasa berdzikir “Allahu Rabbii, Kafaanii Rabbal”
“Allah Tuhanku, Ia mencukupi semua kebutuhan”.

Carilah iman seperti itu. Semoga Allah SWT mengaruniakan kita Iman dan Yaqin seperti itu. Dialah Yang Awal sebelum segala sesuatu, dan Dialah Yang Akhir setelah segala sesuatu.

Marilah kita mengejar Tauhid sejati, Laa ilaaha illAllah. Ketika kalian bersama-Nya, dan tidak bersama yang selain-Nya, kalian akan mendapatkan segalanya. Berusahalah mencapai Yaqin seperti itu.

Ketika Iman dan Yaqin kita bertambah, kebahagiaan dan ketentraman kita pun bertambah. Dan kita telah memberikan contoh Sayyidina Ibrahim dan Sayyidina Ya’qub alayhimassalam.

Semoga Allah menyelamatkan kita dengan Iman dan jalan terbaik menambah keimanan adalah dengan Dzikrullah, dan sebaik2 Dzikrullah adalah Laa ilaaha illAllah.

Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai Muwahhidin sejati, bukan seperti orang2 palsu itu.

Wa min Allah At Taufiq, Alfatihah

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s