Dzikrullah Membawa Kita ke Maqam Tertinggi

17855142_10154509516290886_1807937837903623257_o

Dzikrullah membawa kalian ke maqam (tingkatan) tertinggi, dan maqam tertinggi itu adalah dengan membaca Al-Qur’an Suci. Bagaimana kalian dapat membaca Al Qur’an suci dengan cara yang paling sempurna? Alquran Suci adalah Sulthan adz-Dzikr, Rajanya Dzikir: tidak ada satu buku atau kitab pun yang menyerupai Kitab Suci Allah, bahkan seluruh Hadits-hadits Nabi (SAW) tidak dapat dibandingkan dengannya. Allah SWT mewahyukan Qur’an Suci kepada Nabi (SAW) dan Nabi (SAW) menyampaikannya kepada para Sahabat (radiyAllahu Ta’ala ‘anhum). Apakah haqiqat sejati dzikrullah? Hakikat dzikrullah adalah untuk mengingat-Nya, dan untuk mengingat-Nya adalah suatu hal yang amat mulia, tetapi mengingat-Nya saja tidaklah cukup.

Ketika kalian membaca Al-Qur’an Suci, Allah (SWT) ‘duduk’ bersama kalian, sebagaimana disebutkan dalam suatu Hadits (*), namun bukan berarti Ia SWT sungguh-sungguh ‘duduk’; arti yang sebenarnya ialah Allah (SWT) tengah hadir bersama kalian di Hadirat Ilahiah. Ia SWT membawa kalian ke Hadirat Ilahiah-Nya ketika kalian membaca Qur’an Suci. Jadi, jika kalian suka untuk berada di Hadirat Ilahi, bacalah Alquran Suci! Mungkin kalian tak melihatnya sekarang, namun jika seseorang mampu melihat Haqiqat segala sesuatu, mereka dapat melihat bahwa Qur’an Suci adalah bentuk tertinggi dari dzikrullah dan bahwa Allah Ta’ala membawa diri kalian lebih dekat dan lebih dekat kepada-Nya ketika kalian membacanya. Karena itulah ketika seseorang menyela kalian saat kalian membaca Qur’an Suci, hal ini bertentangan dengan etiket membaca Alquran. Ketika kalian tengah membaca Alquran, mereka tidak boleh menyela dan bercakap-cakap dengan kalian, dan kalian pun semestinya tidak berbicara dengan mereka.

Syaikh Hisham Kabbani.

Catatan:
(*) Hadits Qudsi dari Nabi SAW, “Ana jalisu man dzakaranii” “Aku duduk bersama orang yang berdzikir mengingat-Ku”. Hadits riwayat Imam Ad-Dailami dengan sanad dha’if, namun terdapat hadits dengan makna serupa dalam Sahih Bukhari, dengan matan:
وأنا معه إذا ذكرني
“Dan Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku”

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s