
Dr.Nour Kabbani
Zawiyah Fenton, Michigan; 31 Juli 2020
[Pembukaan Khotbah]
Wahai Mukmin, sebagaimana yang kami katakan pagi ini bahwa Allah (swt) telah mengaruniai kita kesempatan untuk mencapai Ied, alhamdulillah. InsyaAllah kita dapat mencapai Ied di bulan Ramadhan berikutnya. InsyaAllah Allah akan memanjangkan umur kita untuk mencapai Ied Ied pada tahun berikutnya.
Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya mengenai Surat Yusuf (as) menyebutkan hadits berikut ini:
Rasulullah (saw), sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya–bertanya kepada Malaikat Jibril (as), “Apakah engkau pernah mengalami kesulitan dan pernahkah engkau merasa lelah setelah turun dari Langit ke Bumi?” Jibril (as) menjawab, “Ya, wahai Rasulullah (saw). Aku pernah mengalami kesulitan dalam empat situasi, yang pertama adalah ketika Sayyidina Yusuf (as) dilempar ke dalam sumur dan Allah (swt) memerintahkan, ‘Pergilah, temui hamba-Ku!’ Aku segera menemuinya sebelum ia mencapai dasar sumur tersebut dan aku mengambil batu dari dasar sumur dan membuatnya duduk di batu tersebut. Situasi lainnya adalah ketika kaum kafir Quraisy dalam Perang Uhud mematahkan gigimu dan Allah memerintahkan, ‘Pergilah, gapailah darah dari Kekasih-Ku, karena jika setetes darah Kekasih-Ku sampai jatuh ke tanah, Aku tidak akan menumbuhkan tanaman apa pun di sana.’ Lalu aku segera pergi dan meraih darahmu dengan kepalan tanganku, kemudian aku membawanya dari Bumi.
Kejadian lainnya adalah ketika Ibrahim (as) dilemparkan ke dalam api. Pada saat itu aku sedang berada di bawah Arasy, dan Allah (swt) berfirman, ‘Adrik `abdi, capailah hamba-Ku!’ Aku lalu mencapainya aku bertanya padanya, ‘Apakah engkau memerlukan sesuatu?’ Kemudian ia menjawab, ‘Darimu, aku tidak memerlukan apa-apa.'”
Jibril (as) mengatakan, “Dalam situasi ini aku menemukan kesulitan untuk turun dari Langit ke Bumi untuk mencapai hamba Allah (swt). Dan yang terakhir adalah ketika Ibrahim (as) akan menyembelih leher Ismail (as) dan pada saat itu aku sedang berada di bawah Arasy. Allah (swt) berfirman, ‘Adrik `abdi, capailah hamba-Ku!’ Aku lalu mencapainya dalam sekejap mata dan aku membalikkan pisau itu.
Orang-orang berpikir bahwa Allah (swt) tidak mengetahui apa yang terjadi, bahwa Allah (swt) tidak menyadari apa yang terjadi, bahwa Allah (swt) tidak memiliki bala tentara, seperti Sayyidina Jibril (as), bala tentara yang gaib, yang dapat mencapai kita, orang-orang yang lalai; tetapi mereka adalah bala tentara yang terlihat bagi orang-orang yang mata hatinya terbuka, para Awliyaullah. Allah (swt) dapat mengubah apa pun yang terjadi di dunia ini. Dia mengirimkan Jibril (as) ketika Ibrahim (as) akan menyembelih Ismail (as). Pisaunya tidak dapat memotong leher Ismail (as), karena Jibril membalikkan pisau tersebut sehingga bagian yang tajam tidak mengenai kerongkongannya. Ibrahim (as) tidak mengerti mengapa pisaunya tidak dapat memotong,… ada malakut di sana, ada quwwah (kekuatan) dari malakut di Bumi ini yang Allah kirimkan.
Jadi jangan takut terhadap kejadian di Bumi ini belakangan ini. “Oh bagaimana kita dapat megubah keadaan ini?” “Bagaimana kita dapat mengatasinya?” Ketika Allah (swt) memerintahkan, “Adrik `abdi! Capailah hamba-Ku!” Apakah kalian bukan hamba-Nya wahai Mukmin, wahai Muslim? Jika kalian adalah hamba-Nya dan jika kalian dilemparkan ke dalam api, Allah akan memerintahkan malaikat-Nya, “Adrik `abdi!” Jangan takut! Jika kalian berada di tengah perairan, Allah (swt) akan memerintahkan malaikat-Nya, “Raihlah hamba-Ku!” Sebagaimana Dia menolong Sayyidina Nuh (as). Allah berfirman, “Kami membawanya, pada beberapa papan dan paku.” Ketika air itu mencapai gunung, Sayyidina Nuh (as) berada di atas beberapa papan dan paku (yakni bahteranya) dan Allah berfirman, “Wa hamalnaahu, Kami membawanya.”
Bila kalian adalah `abd, hamba dari Allah (swt), Allah (swt) akan menjaga kalian. Wahai Mukmin, wahai Muslim, kalian tidak akan takut dengan apa pun. Tetapi masyaAllah, Mukmin sekarang adalah orang-orang yang paling takut. “Oh apa yang akan terjadi pada diri kita?” Kalian adalah Mukmin, Allah akan merawat kalian. Allah (swt) menjaga Sayyidina Ismail (as), Allah (swt) menjaga Sayyidina Ibrahim (as). Ketika mereka berada dalam bahaya, Allah membalikkan kondisinya. Jadi jangan takut! Kun `abdan lillaah, tetaplah menjadi hamba Allah (swt) dengan mematuhi-Nya, dengan mencintai-Nya, dengan mencintai Rasul (saw), dengan mematuhi Kekasih-Nya. Allah (swt) akan mengatakan kepada Jibril (as) ketika waktunya tiba, “Adrik `abdi! Capailah hamba-Ku,” dan mereka akan mencapai kalian.
Semoga Allah (swt) senantiasa membuat kita dapat menjaga Sunnah Rasulullah (saw). Jangan takut!
wa lillaahi junuudu ‘s-samaawaati wa ‘l-ardhi
Dan kepunyaan Allah-lah tentara Langit dan Bumi (QS al-Fath, 48:7)
Allah (swt) mempunyai bala tentara di Langit dan Bumi. Jika kalian memerlukan pertolongan, Allah akan mengirimkan mereka. Jika kalian menjadi hamba-Nya yang baik, Dia akan menjaga kalian, bahkan jika kalian berada di tengah api, bahkan jika kerongkongan kalian akan disembelih, Allah akan membalikkan pisau itu.
Semoga Allah (swt) mengampuni kita. Semoga Allah (swt) menjadikan kita sebagai orang-orang yang mengikuti jejaknya para Awliyaullah yang mengikuti jejak para Anbiyaullah yang mengikuti jejak Rasulullah (saw) dan mencapai ridha Allah yang mengatakan, “Ia adalah hamba-Ku, ia adalah `abdi-Ku!”
[Penutup Khotbah]