Khotbah Jumat Dr. Nour Kabbani
Fenton, Michigan; Sabtu, 17 April 2020
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Syahru ramadhānalladzī unzila fīhi ‘l-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim mina ‘l-hudā wa ‘l-furqān, fa man syahida mingkumu ‘sy-syahra falyashum-h, wa mang kāna marīdhan au `alā safarin fa `iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumu ‘l-yusra wa lā yurīdu bikumu ‘l-`usra wa litukmilu ‘l-`iddata wa litukabbirullāha `alā mā hadākum wa la`allakum tasykurụn (Surat al-Baqarah, 2:185)
Assalamu`alaykum warahmatullaahi ta`aala wabarakatuh,
Wahai Mukmin, wahai orang-orang yang beriman! Mubarak! Insya Allah bulan suci Ramadhan akan datang pada hari Kamis atau Jumat depan, insya Allah. Kita akan memulainya dengan ibadah di bulan suci Ramadhan, yakni Tarawih dan shiyam. Semoga Allah (swt) memberi kekuatan bagi umat untuk memikul beban di bulan ini.
Syahru Ramadhan. Bulan ini adalah bulan yang sulit. Bulan ini adalah bulannya hidayah. Saya membaca di Surat al-Baqarah ayat 185, Allah (swt) menjelaskan tentang bulan Ramadhan. Dia mengatakan, alladzī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi, di bulan ini diturunkan petunjuk ke Hadirat Ilahiah-Nya. Al-Qur’anul Kariim adalah huda, petunjuk bagi manusia, petunjuk bagi makhluk kepada Penciptanya. Jalan bagi makhluk mencapai Penciptanya adalah melalui Al-Qur’an suci, tidak ada jalan lain. Al-Qur’an menegaskan apa yang telah dibawa oleh risalah sebelumnya dan ia dilengkapi dengan jalan yang paling mudah dan paling cepat.
Jadi di bulan ini, bulan Ramadhan, dan itulah sebabnya ia disebut Ramadhan, ia berasal dari kata Ramdha. Ramdha artinya ketika terik matahari membakar bumi. Itu artinya wahai manusia, kalian akan berada di bawah panas yang terik. Di bulan Ramadhan, terik matahari, artinya terik dari nuur. Kalian akan berada di bawah nuur dan naar di bulan Ramadhan. Kalian akan berada di bawah panas dari nuur, Nuur Ilaahi. Nuur Ilaahi tersebut adalah jalan turunnya al-Qur’an, itulah sebabnya ia disebut Ramadhan, ia membakar, dan kalian akan terbakar.
Para Awliyaullah mengatakan bahwa nafs atau ego terbakar dengan cahaya, dengan nuuril haqq di bulan Ramadhan. Itulah yang terjadi pada ego. Cahaya Ilahiah bersinar padanya melalui petunjuk dari al-Qur’an suci. Petunjuk itu sampai ke bumi, sampai pada kalian, ardhu ‘n-nafs, ego. Ini adalah makna spiritual, makna rohaniah. Tentu saja ada makna secara fisik. Kita percaya padanya, az-zhahir, makna secara fisik, tetapi juga ada makna batiniah. Dan ini adalah salah satu makna yang dikatakan oleh Awliyaullah. Allah (swt) membimbing ego melalui cahaya Qur’an ke Hadirat Ilahiah-Nya.
Barang siapa yang menyaksikan–itu artinya ada sesuatu yang harus disaksikan di bulan Ramadhan, dan itu adalah Maqamul Wahdah, syuhuudi maqaamil wahdah. Di bulan Ramadhan, ketika ego kalian terbakar dengan nuuril haqq, dan ia dibimbing oleh cahaya al-Qur’an suci, dan sang Imam, Rasulullah (saw), ego itu akan menyaksikan sesuatu, ia akan terbakar lalu lenyap, itu adalah Maqamil Wahdah, artinya hanya Allah (swt) yang harus disaksikan, itulah sebabnya kita katakan, “Laa ilaaha illaAllaah, laa mawjuuda illa Allaah, laa ma`buda illa Allaah,” itu adalah Maqaamu ‘t-Tawhiid. Jadi lakukanlah yang terbaik di bulan Ramadhan, untuk mengikuti apa yang dibawa oleh Syari`ah, yang telah dibawa oleh Rasulullah (saw); dan secara rohaniah Syekh kalian akan membimbing kalian kepada nuurul haqq ke Hadirat Ilahiah-Nya.
fa man syahida mingkumu ‘sy-syahra falyashum-h, orang yang dapat menjadi saksi, dapat melihat, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, artinya kalian berpuasa dari perkataan yang bukan haqq, dari segala perbuatan yang bukan haqq, sehingga tidak ada lagi kebatilan, segala sesuatunya adalah haqq, dan ini adalah jalan yang tersembunyi, jalan batin, yang juga harus ditempuh oleh seorang Muslim; bukan hanya yang zhahir saja kalian berpuasa dan shalat, tidak! Tetapi ada juga jalan batin. Insya Allah kita akan mencapainya, nuurul haqq, nuur Allah (swt).
Rasulullah (saw) bersabda bahwa Allah (swt) akan mengampuni dosa-dosa kalian, jika kalian menghindari dosa-dosa besar, Dia akan mengampuni dosa-dosa kalian dari Jumat ke Jumat berikutnya. Alhamdulillah, dari Jumat ke Jumat berikutnya dosa-dosa kita diampuni bila kalian mendirikan shalat dan menjauhi dosa-dosa besar; juga dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya dan di antara kelima waktu shalat. Ini adalah jalan-jalan bagi Rahmat Allah dan Ampunan-Nya untuk sampai kepada kita. Jadi jagalah shalat lima waktu kalian, jagalah Ramadhan kalian, dan jagalah Jumat kalian.
Dan saya akan membacakan sebuah Hadits dari Jabir (ra). Rasulullah (saw) bersabda, “Allah (swt) telah mengaruniai umatku, yaitu kita, ummatu Muhammad (saw), suatu kehormatan untuk menjadi seorang pengikut Rasulullah, khatami ‘n-Nabiyyiin (saw), tidak ada kehormatan lain yang melebihinya. Itu adalah kehormatan terbesar. Mengapa kalian masih mencari yang lain?
Ketika risalah yang sempurna telah datang, mengapa kalian masih mencari risalah yang lain? Ketika Nabi yang sempurna telah datang, dan Rasul terakhir telah datang, mengapa kalian masih mencari yang lain? Mengapa kalian masih mencari orang yang lain, mencari filsuf yang lain dan orang-orang palsu lainnya? Ketika seseorang yang sempurna telah datang dan ketika risalah yang sempurna telah datang dan ketika kitab yang sempurna telah datang, maka mencari ketidaksempurnaan adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Oleh sebab itu, maka tinggallah. Tinggallah sebagai pengikut Rasulullah (saw).
Beliau (saw) bersabda, “Para pengikutku telah diberikan lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada umat terdahulu. Hal pertama yang diterima oleh umatku tetapi tidak pernah diberikan kepada umat lainnya adalah malam pertama dari Syahru Ramadhan, ketika nuurul haqq mulai terwujud pada diri kalian, pada hati kalian, pada ego kalian, pada sisi lahir dan batin kalian, di bulan yang terik tersebut.
Allah (swt) akan memandang diri kalian, dan siapa pun yang telah dipandang oleh Allah (swt), ia tidak akan pernah dihukum. Jadi malam pertama dari Syahru Ramadhan adalah penting. Berusahalah agar kalian mendapatkannya dengan benar, dengan sebaik-baiknya. Kita bukanlah seorang astronom, kita tidak mempunyai teleskop. Kita hanya mengikuti saja, ketika mereka mengatakan bahwa bulan telah terlihat, maka kita mulai berpuasa. Kita adalah orang yang lemah.
Hal kedua yang dikaruniakan kepada umatku adalah bahwa napas mereka di penghujung hari lebih manis daripada wanginya kesturi. Karena dengan mulut itu, kalian tidak berbohong sepanjang hari; dengan mulut itu, kalian tidak berbuat curang sepanjang hari; dengan mulut itu kalian tidak melakukan gosip sepanjang hari. Mulut itu, lisan itu dalam keadaan suci sepanjang hari, sehingga tentu saja ia akan lebih manis daripada wangi kesturi.
Bila kita tidak berpuasa, kita sudah membuat gosip sejak pagi hingga sore hari, sehingga bau itu muncul. Malaikat mencium bau busuk dari gosip tersebut. Jadi ketika kita berpuasa, kita tidak melihat apa-apa kecuali yang haqq. Wangi dari amal baik lisan kalian lebih manis daripada wangi kesturi di Hadirat Ilahi.
Hal ketiga adalah bahwa para malaikat akan memintakan ampun bagi kalian setiap hari, siang dan malam di bulan Ramadhan. Inilah yang dikaruniakan kepada para pengikut Rasulullah (saw). Jangan tinggalkan risalah beliau, kalian tidak akan mendapatkan karunia ini. Kalian hanya akan mendapat kerikil. Allah (swt) mengirimkan permata kepada Rasulullah (saw). Jangan menjadi orang-orang yang bodoh dengan mengumpulkan kerikil-kerikil tersebut.
Jadi, pertama Allah (swt) akan memandang kalian pada malam pertama di bulan Ramadhan, yang kedua, amal dari mulut dan lisan kalian akan menjadi lebih manis daripada wangi kesturi, dan Allah berfirman bahwa di Surga kalian akan diberi minuman di mana yang menjadi segelnya adalah kesturi. Itu artinya amal kalian, lisan kalian akan lebih manis daripada minuman tersebut. Jadi yang kedua, amal dari mulut dan lisan kalian lebih manis daripada wangi yang dimiliki Surga. Ketiga, malaikat akan diminta untuk memohonkan ampunan bagi kalian, wahai manusia, siang dan malam.
Hal keempat, Allah (swt) memerintahkan Surga untuk mempersiapkan diri mereka, menghiasi diri mereka untuk hamba-hamba-Nya. “Mereka akan segera mendapat kebebasan dari kesulitan mereka di dunia dan masuk ke rumah-Ku, ke Daar-Ku.” Jadi jangan takut! “Oh mungkin aku akan mati hari ini, mungkin aku akan mati besok atau lusa.” Mintalah kepada Allah (swt) agar memanjangkan umur kalian untuk mencapai Ramadhan. Itulah sebabnya Rasulullah (saw) selalu mengingatkan kita, “Allaahumma baariklanaa fii Rajaba wa Sya`bana wa ballighnaa Ramadhan,” “Sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan yaa Rabbii, sehingga Engkau dapat memandang kami, sehingga para Malaikat dapat membacakan istighfar untuk kami, sehingga Surga dapat menghiasi diri mereka untuk kami, dan agar amal kami lebih manis daripada apa pun di Surga.
Dan yang kelima, pada malam terakhir di bulan Ramadhan–itu artinya kalian telah berpuasa sepanjang bulan–jangan lewatkan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang, mereka melewatkan di sini, mereka melewatkan di sana, tidak! Jika kalian mampu, maka berpuasalah. Ketika malam terakhir tiba, Allah (swt) akan menyirami mereka dengan Rahmat-Nya, Ampunan-Nya dan Cinta-Nya. Sebagian orang mengatakan, “Yaa Rasulallah, engkau menyebutkan malam terakhir, apakah hal itu berarti Laylatul Qadar?” Rasulullah (saw) menjawab, “Tidak, tetapi pekerjaan itu akan dibayarkan pada akhir bulan.” Jadi pada malam terakhir bulan Ramadhan, Allah (swt) akan mengampuni semua dosa.
Jadi, ini adalah hal-hal yang zhahir, sedangkan sisi batinnya adalah ketika kalian meraih fana. Ketika diri kalian lenyap, hanya haqq yang muncul, itu adalah fana. Ketika orang melihat kalian, mereka hanya melihat nuurul haqq pada diri kalian. Nuun, huruf pertama dari an-Nuur. Rasulullah (saw) adalah Nuur. Ketika orang-orang melihat kalian, mereka akan melihat nuurul haqq, tidak ada lagi diri kalian. Yang ada hanyalah nuurul haqq, dan itulah yang kita cari melaui bimbingan para Awliyaullah, bimbingan Grandsyekh kita dan bimbingan Rasulullah (saw). Kita berusaha untuk mencari hal tersebut, di mana ketika orang melihat diri kalian, mereka melihat nuurul haqq. Dan itulah yang lihat pada diri Mursyid kita.
Semoga Allah (swt) menjaga kita untuk senantiasa berada di jalur mereka. Semoga Allah (swt) membuat kita sampai ke bulan Ramadhan, insya Allah kita dapat meraih kehormatan dari Allah (swt), kita semua insya Allah. Semoga Allah (swt) memberi kalian umur panjang, memberi kita semua umur panjang. Jika kita sakit, semoga Allah (swt) menyingkirkan penyakit itu, menghilangkan kesulitan itu, dan menjadikan ummatu Muhammad, umat yang diberkahi, umat yang diampuni, umat yang mendapat kehormatan mengikuti Nabi mereka, Rasulullah (saw).
(doa)